Seminar Young Entrepreneur Days
Seminar Young Entrepreneur Days |
Seminar Young Entrepreneur Days
mengangkat sebuah tema, yaitu “Next Level Young Entrepreneur”. Dilaksanakan
pada hari Minggu, 25 Novemver 2018 dan berlokasi di Universitas Indonesia,
Depok.
Seminar Young Entrepreneur Days merupakan
acara yang dipanitiai oleh BEM FMIPA UI, pihak panitia telah mendatangkan lima
narasumber dalam seminar ini, berikut penjelesan selengkapnya.
Narasumber Pertama, Yasa Singgih
Yasa
Singgih merupakan seorang founder men’s republic, merupakan brand sepatu pria
yang didirikan tahun 2014. Ia menjual produknya secara online dan offline,
dimana 90% dijual secara online dan 10% dijual secara offline berupa toko yang
berada di beberapa mall.
Ia
memulai karirnya dengan ketertarikan pada dunia bisnis, saat ia duduk di kelas
X (SMA kelas 1), ia berpikir untuk mencari uang yang bertujuan untuk meringankan
biaya keluarga dikarenakan ayahnya sakit.
Bermula
dari menjual barang yang ia ambil dari Tanah Abang, dan menjual barangnya
melalui kaskus. Dan ia berpikir ingin menjadi orang kaya, karena orang kaya
dapat membeli barang yang ia inginkan. Ia berpikir seperti itu dikarenakan
termotivasi oleh atasan ayahnya, merupakan seorang pembuat sepatu. Ia mulai
belajar membuat sepatu dari tempat kerja ayahnya, mulai dari melihat prosesnya
sampai bertanya hal-hal mengenai pembuatan sepatu kepada atasan ayahnya.
Dengan
modal uang Rp 5.000.000 yang ia dapatkan dari mengutang, ia mencoba membuka
usahanya sendiri dalam bidang sepatu. Dengan seiringnya waktu, usaha yang
dilakukannya lancar sehingga sekarang dapat menjual 2.000 pasang sepatu/bulan
dengan harga Rp 250.000 – Rp 500.000 /sepatu.
Tips
yang diberikan oleh beliau dalam memulai bisnis, yaitu jangan menjual barang
yang hanya kita sukai tetapi juallah barang yang masyarakat juga butuhkan, dan
dalam merekrut pegawai, jangan memulai dari kriteria yang tinggi, cukup dengan
keinginannya yang kuat untuk bekerja.
Narasumber Kedua, Sandy Sugandi
Sandy
Sugandi merupakan CEO founder people shift.id, merupakan brand fashion pria dan
ia memulai bisnis pada tahun 2015 dengan jual beli laptop dan AC second.
Dalam
berbisnis pelajarilah kebijaksanaan dan kedewasaan dalam menyikapi masalah
ataupun hal-hal yang akan terjadi. Dan dalam membuka bisnis, lebih baik untuk
belajar atau bekerja dahulu dengan orang lain yang lebih berpengalaman. Janganlah
untuk merasa lebih mengetahui dan lebih berpengalaman sehingga tidak ingin
belajar.
Ia
berpikir untuk menjual baju pria dengan media online sebagai awal penjualan
produk, dan ia sering mengikuti event tentang fashion. Seiring berkembangnya
waktu dan berkat kerja kerasnya sehingga peminatnya semakin bertambah dengan
omset yang dicapainya mencapai Rp 1.000.000.000/bulan.
Narasumber Ketiga, Wini purwanti
Pembicara
Ketiga, Wini purwanti selaku perwakilan Departemen pengembangan UMKM Bank
Indonesia.
UMKM
memiliki peranan strategis dalam perekonomian Indonesia dengan beberapa
tantangan, yaitu akses keuangan terbatas, akses pemasaran terbatas dan lain
sebagainya, dan memiliki beberapa potensi, yaitu pertumbuhan nasional yang
positif dan stabil sebagai negara berkembang dan lain sebagainya.
Terdapat
prinsip kebijakan pengembangan UMKM BI diantaranya, yaitu menunjang kebijakan
utama BI, menciptakan nilai tambah dan lain sebagainya.
Narasumber Keempat, Merry Elizabeth
Merry
Elizabeth merupakan founder Blobar yang didirikan pada tahun 2014, dan pada
tahun 2018 namanya berubah menjadi QUO studio. Bisnis ini bergerak dalam bidang
kecantikan khususnya rambut.
Seorang
pengusaha harus mempunyai ide kreatif, supaya pelanggan tidak bosan dengan
tampilan yang biasa disajikan.
Brand
merupakan sumber identitas dari suatu produk yang ditawarkan dan dijual, tidak
harus keren yang terpenting customer suka.
Narasumber Kelima, Imam Choerul
Imam
Choerul merupakan founder topscore.id. Topscore merupakan bisnis yang bergerak
dalam bidang sepatu khusunya sepatu bola.
Awal
berpikir bisnisnya dimulai dari restoran mie yang hampir bangkrut. Beliau dengan
pemikiran bisnisnya membuat kesepakatan dengan pemilik restoran mie, jika
restoran tersebut berhasil ia ramaikan pemilik restoran tersebut membayarnya
dengan sekian persen. Dan usaha yang dilakukannya berhasil, tetapi di tengah
jalan restoran tersebut tutup karena si pemilik restoran mie tidak
memperpanjang kontraknya.
Selanjutnya
ia mencoba bisnis import powerbank dengan temannya yang dijual dengan bantuan
media online yaitu kaskus.
Seiring
berkembangnya waktu ia berpikir menjual produk yang dapat disimpan tahan lama,
maka dipilihlah bisnis sepatu bola. Dan saat ini bisnisnya berjalan lancar,
tokonya sendiri berada di kelapa dua dan ia juga menjualnya secara online.
Menurut
beliau, pola pikir pengusaha ialah sok
tahu. Pengusaha dapat memanfaatkan sosmed untuk berjualan dan mengenalkan
produk secara lebih luas.
Sertifikat :
Sertifikat :
Komentar
Posting Komentar