Langsung ke konten utama

Inovasi SI dan New Technology 2

Inovasi SI dan New Technology 2
1.     Tren Teknologi di Masa Depan
2.  Beberapa Macam Computing (Cloud Computing, Mobile Computing, Ubiquitous Computing, Grid Computing)
3.     Nanoscience
4.     SyNAPSE
1. Tren Teknologi di Masa Depan
sumber : https://all-free-download.com/free-vector/download
/technology-background-blue-flat-backdrop-round-branches
-decoration_6827658.html
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengelola api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam bepergian dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, salah satu di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.
Dengan berkembangnya teknologi yang pesat di masa kini, melahirkan inovas-inovasi yang tidak kita sangka sebelum-sebelumnya. Seperti terciptanya internet yang memudahkan kita berinteraksi dengan orang lain yang jaraknya ratusan bahkan ribuan kilometer, proyektor yang memudahkan kita untuk melihat layar menjadi lebih lebar, dan contoh inovasi-inovasi yang lainnya.
Dalam artikel kali ini, akan membahas mengenai beberapa tren teknologi di masa depan, berikut penjelasannya,
1. Tata Kelola Global
Poin pertama terkait pada tata kelola global yang akan berubah ke arah digital. Bisa dalam hal pengelolaan keuangan, hingga pemeritahan. Teknologi ini akan memanfaatkan big data dalam menjalankan berbagai kebutuhan pengelolaan.
Diprediksikan oleh GIV, tahun 2025 jumlah data dan penggunaannya bisa sangat besar. Setara dengan 1 triliun GB setiap tahunnya.
2. Komunikasi Bebas Hambatan
Kemudian, yang akan menjadi tren dari teknologi masa depan adalah alur komunikasi yang semakin mudah dan bebas hambatan. Untuk poin ini, banyak sektor yang saling mempengaruhi dan mendukung adanya kelancaran komunikasi ini.
Misalnya saja inovasi big data dan penggunaannya, hingga teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Sehingga nantinya seakan tidak ada lagi batasan wilayah atau waktu untuk melakukan komunikasi.
3. Gelaran 5G
Selanjutnya terdapat teknologi atau gelaran 5G. Gelaran 5G diprediksi bisa dirasakan dan digunakan di tahun 2025, tapi ia baru bisa menjangkau 58% dari populasi manusia yang ada.
4. Sistem Transportasi Cerdas
Teknologi masa depan dalam bidang transportasi memungkinkan adanya sinergisasi antara transpotasi, infrastruktur dan manusia. Membuat semuanya menjadi lebih mudah, lebih efisien dan diharapkan bebas hambatan.
Bentuk teknologinya deprediksikan ada dalam bentuk cellular vehicle to everything. Mungkin tidak ada lagi masinis, atau bahkan pilot. Semuanya digerakkan oleh mesin yang diatur secara digital.
5. Adanya Ekonomi Simbiotik
Maksudnya adalah terjalinnya atau terbangunnya sinergi atau simbiosis yang kuat dalam berbagai sektor. Hal tersebut akan berdampak pula pada sektor ekonomi.
Kemajuan ekonomi, dan kekuatan ekonomi akan terbangun lebih kuat dan saling bersinergi satu sama lain.
6. Augmented Creativity
Augmented creativity adalah satu teknologi atau terobosan yang anntinya akan menjadi jembatan antara pekerjaan di dunia nyata dengan pengalaman digital.
Semacam aplikasi yang akan menggabungkan antara interaksi, kreativitas dan digital. Ia akan bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sains, seni dan lainnya. Diprediksi akan banyak perusahaan yang menggunakannya dan memanfaatkannya.
Diyakini, teknologi masa depan satu ini bisa menggabungkan berbagai hal, seperti konsep, komputer program, dan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang dan sektor.

2. Beberapa Macam Computing
2.1 Cloud Computing
sumber : https://www.shutterstock.com
/video/clip-17135635-footage-modern-cloud-services
-flat-animation-laptop
Cloud Computing atau Komputasi Awan merupakan proses pengolahan daya komputasi (baik CPU, RAM, Network Speeds, Software, OS maupun Storage) melalui jaringan (biasanya lewat internet). Jadi transfer data yang terjadi bukan secara fisik, dan sumber daya komputasi yang dimiliki berada di lokasi pengguna yang memakai layanannya.
Cloud Computing sebenarnya sudah sering dipakai oleh pengguna internet, beberapa layanan cloud populer yang telah banyak digunakan semacam email tools GMail, Hotmail atau Yahoo bahkan sudah didukung teknologi ini.
Saat mengakses/memakai layanan email, data Anda akan disimpan di server cloud, bukan di komputer Anda. Teknologi dan infrastruktur di belakang cloud memang tidak tampak. Jadi, tidak penting lagi apakah layanan cloud didasarkan pada HTTP, XML, Ruby, PHP atau teknologi spesifik lainnya, sejauh itu masih user-friendly dan juga fungsional tentunya. Anda sebagai pengguna bisa terhubung ke sistem cloud dari perangkat pribadi Anda sendiri semacam laptop, atau ponsel.
Komputasi awan juga memang memanfaatkan bisnis kecil secara efektif dengan sumber daya yang terbatas. Teknologi atau layanan ini bisa kasih akses ke usaha kecil menengah untuk teknologi yang sebelumnya berada di luar jangkauan mereka. Cloud computing kini banyak sekali membantu usaha kecil untuk mengubah biaya pengeluaran mereka malah menjadi untung.
Tipe-tipe Cloud Computing
Ada empat macam/tipe cloud yang berbeda, berikut penjelasannya,
1. Private Cloud
Private Cloud ini berarti sumber daya cloud-nya digunakan bagi satu organisasi tertentu saja (secara privat, tidak dibagi ke pengguna/organisasi lain). Metode ini lebih banyak digunakan buat interaksi semacam intra-bisnis, di mana sumber daya cloud-nya bisa diatur, dimiliki, dan dioperasikan oleh organisasi satu yang sama.
2. Community Cloud
Community cloud mengacu pada penggunaan source bagi komunitas dan organisasi.
3. Public Cloud
Jenis cloud ini biasanya dipakai buat interaksi tipe B2C (Business to Consumer). Public Cloud menggunakan sumber daya komputasi yang dimiliki, diatur dan dioperasikan oleh pemerintah.
4. Hybrid Cloud
Jenis Cloud yang satu ini bisa digunakan untuk kedua jenis interaksi – B2B (Business to Business) atau B2C (Business to Consumer). Jadi, sumber daya komputasi terikat bersama tapi dengan cloud yang berbeda.
Kelebihan Cloud Computing
Sebenarnya, kelebihan utama dari teknologi satu ini adalah potensi penghematan biaya. Maka dari itu ada banyak sekali perusahaan-perusahaan baik dari yang skala bisnisnya kecil hingga besar memakai jasa cloud ini. Komputasi awan ini juga mampu memberi kebebasan bagi penggunanya untuk dapat memakai layanan sesuai kebutuhan masing-masing dan membayar sesuai pemakaian yang ada, jadinya lebih fleksibel. Tanpa menghabiskan banyak sumber daya internal, Anda bisa menjalankan operasi IT dengan baik.
Berikut beberapa dari kelebihan cloud computing:
1.      Mudah diakses, data terpusat pada server sehingga pengguna dapat mengakses kapanpun dan dimanapun asalkan terhubung dengan internet.
2.      Murah, cloud computing tergolong hemat karena tidak membutuhkan hardware khusus. Selain itu cloud computing juga tidak membutuhkan maintanance.
3.      Ramah lingkungan, teknologi cloud computing tidak membutuhkan banyak perangkat keras sehingga dapat menghemat tempat. Disisi lain cloud computing dapat meminimalisir penggunaan listrik, tentunya akan berdampak positif pada lingkungan.
4.      Fleksibe, dapat melakukan self-provisioning. Self-Provisioning adalah fitur cloud computing yang berfungsi menambahkan kapasitas penyimpanan data secara otomatis dalam waktu singkat. Dengan adanya fitur ini perusahaan tidak perlu menambahkan jumlah komputer.
Kekurangan Cloud Computing
1.      Tergantung pada koneksi internet, internet memiliki peran penting atas berlangsungnya kerja cloud computing. Apabila koneksi internet mati maka cloud computing tidak bisa dijalankan.
2.      Data rawan hilang, kurang aman karena data pengguna (user) ditempatkan pada hosting yang digunakan bersama-sama dengan pengguna lainya. Sehingga data mudah diretas oleh hacker.
3.      Kurangnya pemahaman user, banyak sekali yang belum mengetahui teknologi ini karena minimnya pelatihan atau seminar IT yang membahas cloud computing.
4.      Sistem backup buruk, ketika data pengguna hilang, kemungkinan data tersebut kembali sangat kecil. Bahkan data yang hilang tidak akan kembali.

2.2 Mobile Computing
sumber : https://pagedesignpro.com/
data-at-risk-mobile-computing-apps-and-user-data/
Mobile computing adalah seperangkat benda atau teknologi yang memiliki teknologi secanggih yang sering disebut sebagai mobile computer (portable computer) dan mampu melakukan komunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel) walaupun user atau pengguna dari alat tersebut sedang melakukan perpindahan.
Dengan membedakan sistem komputasi mobile dari sistem komputasi lain, kita  bisa mengidentifikasi perbedaan dalam kinerja bagaimana dirancang, digunakan dan diatur dalam pembuatan sistem tersebut. Ada beberapa hal yang sistem komputasi mobile dapat melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh sistem komputasi yang statis.  Sistem komputasi inilah yang dapat dengan mudah dipindahkan secara fisik dan kemampuan komputasi yang dapat digunakan ketika mereka sedang dipindahkan. Sebagai contoh, laptop, smartphone, dan wearable computer.
Komputer dapat menyeimbangkan pergerakan manusia tentu dengan perkembangan-perkembangannya. Perkembangan itu sendiri dapat dilihat dari berubahnya bentuk hardware. Dahulu, alat-alat komputasi serba besar bentuknya, yang tentunya menyebabkan tidak bisa dibawa kemana-mana, yang berarti itu tidak sesuai dengan prinsip mobile computing itu sendiri.
Tipe-tipe Mobile Computing
1. Laptop
Laptop atau notebook adalah komputer bergerak yang ukurannya relative kecil, dengan berat antara 1-6 kg. Fungsi laptop hamper sama dengan komputer desktop, hanya ukurannya yang diperkecil. Kebanyakan laptop menggunakan LCD yang ukurannya antara 10-17 inch. Sifat utama laptop yaitu ukurannya yang kecil, mudah dibawa kemana saja dan hemat energi.
2. PDA (Personal Digital Assitant)
Alat elektronik berbasis komputer yang bisa dibawa kemana saja. Ciri khas PDA adalah touchscreen. Pada awalnya digunakan untuk mengorganisasi diri sendiri, tetapi seiring berjalannya waktu pengunaan PDA makin banyak, antara lain mengirim e-mail, akses internet, games, penggunaan GPS, rekam video dan jaringan wireless.
3. Smartphone
Perangkat komunikasi elektronik yang bisa dibawa-bawa dan tidak perlu kabel untuk menghubungkan jaringan komputer. Dengan kata lain, smartphone adalah miniature komputer dengan kemampuan ponsel. Umumnya terdapat dua jaringan smartphone yaitu GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan CDMA (Code Division Multiple Acces).
Kelebihan Mobile Computing
1.      Extreme Personalization, mobile computing telah menjadi barang yang sangat penting bagi orang. Hal ini diumpamakan dengan kalimat ponsel diantara dompet dan kunci motor, dimana ponsel (mobile computer) sama pentingnya dengan dompet dan kunci motor.
2.      Pengaksesan Informasi setiap saat dan dimanapun, mobile computer dapat digunakan untuk bekerja, atau berbelanja secara online, maupun bermain dimana saja dan kapan saja.
3.      Kompatible yang tinggi dengan teknologi lain, dengan kecanggihan yang dimiliki, mobile computer compatible dengan teknologi lain, sehingga mobile computer dapat memanfaatkan teknologi lain demi kemudahan sang pemakai.
Kelemahan Mobile Computing
1.      Kurangnya Bandwith, akses internet pada peralatan umumnya lebih lambat dibandingkan dengan koneksi kabel, dengan menggunakan teknologi seperti GPRS, EDGE dan jaringan 3G.
2.      Konsumsi Tenaga, ketika generator portable tidak tersedia, komputer mobile harus bergantung sepenuh padanya daya baterai.
3.      Gangguan Transmisi, faktor-faktor yang menyebabkan gangguan sinyal pada mobile computing seperti cuaca, jarak alat mobile computing dengan titik pemancar sinyal terdekat. Selain itu penerimaan sinyal di dalam terowongan, di beberapa gedung dan daerah pedesaan seringkali buruk.

2.3 Ubiquitous Computing
sumber : https://www.insightssuccess.in/ubiquitous-computing
-the
-omnipresence-of-information/
Ubiquitous Computing (sering disingkat menjadi "ubicomp")  Ubiquitous bisa di artikan dimana-mana sedangkan Computing adalah komputer jadi Ubiquitous Computing adalah suatu sistem yang memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer secara kontinyu, dimana saja, kapan saja dan bagaimana saja. ubiquitos computing, merupakan teknologi (terutama teknologi komputer) digunakan dan menyatu di dalam objek dan aktivitas manusia, sehingga di manapun kita berada kita bisa memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Inti dari model Ubiquitous Computing adalah dengan melakukan pembagian resource (sumber daya) yang ringan, tidak mahal, dalam jaringan pemrosesan handal secara bersama-sama dan terdistribusi ke dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, sebuah lingkungan Ubiquitous Computing yang menghubungkan kontrol penerangan (lampu) dan pemanas ruangan dengan alat yang dipasang pada pakaian kita sehingga kondisi penerangan dan suhu ruangan dapat dimodulasi secara terus-menerus dan tak kentara. Sistem tersebut seharusnya “hilang” dari pandangan dan diluar alam sadar kita. Salah satu sistem Ubiquitous pertama adalah “Live Wire” milik Natalie Jeremijenko. Merupakan sebuah tali yag dipasangkan ke sebuah stepper motor dan dikendalikan melalui koneksi LAN yang menyebabkan tali tersentak atau menegang sesuai kondisi dan traffic jaringan.
Ubiquitous Computing memberikan tantangan kepada cabang ilmu komputer : dalam pendesainan dan pemodelan sistem, dan dalam hal user interface. Model interaksi manusia-komputer yang sudah jadul seperti command-line (text-based), menu-driven, atau yang berbasis GUI tidak cocok dan tidak mencukupi untuk masalah Ubiquitous Computing. Interaksi “alami” yang dibutuhkan harus segera dimunculkan, meskipun banyak model yang sudah mendekati interaksi seperti itu seperti contohnya telepon selular, digital audio player, GPS, dan interactive whiteboard.
Contoh-contoh dari Ubiquitous Computing adalah, handphone, e-learning, mobil , kulkas.
Karakteristik Lingkungan Ubiquitous Computing
1. Personal Device
Pemakai dilengkapi dengan peralatan pribadi yang mudah dibawa (portable) seperti: PDA, smart phone, komputer kecil yang mudah dibawa, atau sejumlah peralatan nirkabel yang saling terhubung membentuk suatu Body Area Network. Peralatan-peralatan tersebut secara dinamis dapat menyesuaikan jenis protokol radio yang berbeda.
2. Network Architecture
Para pemakai bergerak dalam suatu jaringan komunikasi nirkabel heterogen yang membentuk suatu jaringan berkabel yang lebih luas. Peralatan pemakai saling terhubung menggunakan jaringan nirkabel berbasis infrastruktur. Peralatan-peralatan tersebut juga dapat berhubungan dengan peralatan, sensor, dan layanan yang ada di lingkungan.
3. Service Provisioning
Layanan bagi pemakai disediakan di berbagai tempat berbeda dalam lingkungan AmI di mana pemakai dapat menggunakan layanan yang tersedia dengan sumber-sumber daya yang terhubung tanpa kabel. Layanan-layanan ini diberikan oleh suatu sistem layanan gabungan dengan application server yang dapat diakses melalui infrastruktur jaringan.
4. Sensing Architecture
Untuk mendukung pemberian layanan-layanan tersebut, lingkungan AmI dilengkapi berbagai jenis sensor. Sensor ini membuat interaksi antara pemakai dengan jenis layanan yang dibutuhkan menjadi lebih efisien. Sensor ini akan menangkap informasi dari lingkungan secara terus-menerus dan memantau aktivitas yang dilakukan para pemakai. Sensor ini kemudian membawa informasi tersebut ke sebuah modul AmI yang akan memprosesnya dalam suatu aplikasi. Jenis sensor yang digunakan meliputi jenis sensor tradisional seperti: sensor suhu, tekanan, cahaya, kelembaban udara, dan sensor-sensor yang lebih kompleks, seperti kamera yang dihubungkan dengan jaringan kabel. Dengan demikian, infrastruktur AmI harus dapat menangkap informasi-informasi dari peralatan-peralatan sensor tersebut.
5. Modes of Interaction
Pemakai berinteraksi dengan layanan melalui suatu multimodal user interface yang menggunakan peralatan pribadi untuk berkomunikasi. Multimodal  communication memungkinkan pemakai mangakses layanan tidak hanya pada saat mereka duduk di depan PC, tetapi juga pada saat mereka bergerak bebas dalam lingkungan AmI.

2.4 Grid Computing
sumber : http://www.altnews.nu/grid-computing-the-
powers-of-distributed-cloud-computing/
Komputasi Grid atau Grid Computing adalah kumpulan sumber daya komputer dari berbagai lokasi untuk mencapai tujuan bersama. Grid dapat dianggap sebagai sistem terdistribusi dengan beban kerja non-interaktif yang melibatkan sejumlah besar file.
Komputasi grid dibedakan dari sistem komputasi kinerja tinggi konvensional seperti komputasi cluster dalam bahwa komputer jaringan memiliki setiap node diatur untuk melakukan tugas yang berbeda atau aplikasi.  komputer Grid juga cenderung lebih heterogen dan geografis (dengan demikian tidak secara fisik ditambah) dari komputer klaster  Meskipun grid tunggal dapat didedikasikan untuk aplikasi tertentu, umumnya grid digunakan untuk berbagai tujuan.. Grids sering dibangun dengan tujuan umum perpustakaan software jaringan middleware
Beberapa contoh dari grid computing :
1. Scientific Simulation, komputasi grid diimplementasikan di bidang fisika, kimia, dan biologi untuk melakukan simulasi terhadap proses yang kompleks.
2. Medical Images, penggunaan data grid dan komputasi grid untuk menyimpan medical-image. Contohnya adalah eDiaMoND project.
3. Computer-Aided Drug Discovery (CADD), komputasi grid digunakan untuk membantu penemuan obat. Salah satu contohnya adalah: Molecular Modeling Laboratory (MML) di University of North Carolina (UNC).
Kelebihan Grid Computing
Teknologi  grid computing mampu menjadi solusi bagi perusahaan-perusahaan untuk memiliki suatu    sistem informasi yang berteknologi canggih, yang mampu mendukung kinerja perusahaan, dengan biaya yang lebih murah.     
Kemampuan teknologi tersebut untuk mendukung kinerja perusahaan tidak diragukan lagi.  Teknologi  grid computing membuka peluang bagi adanya kerjasama lintas organisasi, lintas benua, dan lintas bangsa. Selain itu, terbuka pula peluang untuk  melakukan komputasi yang rumit dengan menggunakan superkomputer yang canggih, tanpa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang teknologi informasi
Kekurangan Grid Computing
Kekurangan pada grid computing yang lebih ditekankan pada hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid computing.
Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
·         Manajemen institusi  yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
·         Masih sedikitnya sumber daya manusia yang  kompeten dalam mengelola grid computing.
·         Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.

3. Nanoscience
sumber : https://investingnews.com/daily/tech-
investing/nanoscience-investing/nanotech
-investing/investing-in-nanoscience/
Nanosains dan nanoteknologi adalah studi perilaku benda-benda dan struktur pada skala yang sangat kecil yaitu sekitar 1 nanometer (10^{-9} m) sampai 100 nanometer (100 \times 10^{-9} = 10^{-7} m). Istilah nano berasal dari kata Yunani yang berarti kerdil. Satuan nano merupakan ukuran panjang sebesar sepermiliar meter atau 1/1.000.000.000 meter. Panjang 1 nanometer merupakan panjang dari barisan 10 atom hidrogen, suatu ukuran yang sangat kecil.
Untuk mempermudah membayangkan seberapa kecil ukuran nano, kita bisa mengambil contoh seekor kutu yang mempunyai ukuran dalam millimeter. Ukuran seekor kutu ini adalah 1000 kali lebih kecil dibandingkan manusia. Kemudian, coba kita bayangkan, bakteri atau amuba (amuba berukuran 1-2 mikron) adalah makhuk hidup yang berukuran 1000 kali lebih kecil dibandingkan seekor kutu. Dan benda berukuran nanometer adalah 1000 kali lebih kecil dibandingkan dengan amuba.
Aplikasi nanosains/nanoteknologi

1. Material serba guna
Material buatan berstruktur nano (artificial nanostructure) yang banyak diteliti oleh ilmuwan antara lain: Carbon Nanotubes (CNT) dan Fullerene. CNT mempunyai kekuatan 100 kali lebih kuat dibanding dengan baja dan sangat fleksibel sehingga bila CNT ini ditambahkan ke dalam material seperti bemper mobil, material tersebut akan mempunyai kekuatan dan fleksibilitas yang sangat tinggi.
Sementara itu, fullerene memiliki struktur ikatan yang berbentuk seperti bola sepak. Fullerene mampu berfungsi sebagai kulit untuk pengiriman obat karena material ini mampu menembus dinding sel dan bergerak aman melalui aliran darah secara nonreaktif.
2. Coating: nanopaints
Nanopaint adalah jenis lapisan atau coating yang diterapkan ke permukaan benda dengan cara yang mirip dengan cat berbasis minyak atau air. Karakteristik utama dari nanopaint adalah bahwa senyawa tersebut mengandung partikel skala nano berupa nanotube. Sebuah nanotube membantu menciptakan sebuah penghalang efektif yang mencegah banyak hal dari gangguan eksternal. Contoh pemanfaatan sifat ini adalah aplikasi nanopaint pada mobil yang membuat permukaan mobil lebih halus, berwarna sangat berkilat, serta tahan terhadap goresan.
3. Energi: penggunaan nano solar cell
Sel surya pada skala nano (nano solar cell) mempunyai beberapa keuntungan, misalnya efisiensinya akan meningkat. Ukuran sel surya menjadi lebih kecil dan praktis, akan tetapi mempunyai kapasitas yang tinggi. Ahli kimia Paul Alivisatos, seorang profesor kimia di Universitas California, Berkeley, mengembangkan penelitian untuk meningkatkan efisiensi dari sel surya. Efisiensi ini juga mampu mengurangi biaya produksi pembuatan nano solar cell. Nano solar cell ini menggunakan nanorod yang sangat kecil yang tersebar dalam polimer.

4. SyNAPSE
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/SyNAPSE
SyNAPSE adalah program DARPA yang bertujuan untuk mengembangkan teknologi mesin neuromorfik elektronik, untuk membangun komputer kognitif jenis baru dengan bentuk, fungsi, dan arsitektur yang mirip dengan otak mamalia . Otak artifisial seperti itu akan digunakan pada robot yang kecerdasannya akan berskala dengan ukuran sistem saraf dalam hal jumlah total neuron dan sinapsis dan konektivitasnya.
SyNAPSE adalah singkatan untuk Sistem Elektronik Scalable Plastik Neuromorphic Adaptive. Program ini dijalankan oleh HRL Laboratories (HRL), Hewlett-Packard , dan IBM Research.
Fase awal dari program SyNAPSE mengembangkan komponen sinaptik elektronik skala nanometer yang mampu mengadaptasi kekuatan koneksi antara dua neuron dengan cara yang dianalogikan dengan yang terlihat dalam sistem biologis, dan mensimulasikan kegunaan komponen-komponen sinaptik dalam mikrosirkulasi inti yang mendukung arsitektur sistem secara keseluruhan.
Upaya yang berkelanjutan akan fokus pada pengembangan perangkat keras melalui tahapan pengembangan sirkuit mikro, pengembangan proses fabrikasi, pengembangan sistem chip tunggal, dan pengembangan sistem multi-chip. Untuk mendukung pengembangan perangkat keras ini, program ini berupaya mengembangkan arsitektur dan alat desain yang semakin mampu, simulasi komputer berskala sangat besar dari sistem elektronik neuromorfik untuk memberi tahu para perancang dan memvalidasi perangkat keras sebelum pembuatan, dan lingkungan virtual untuk pelatihan dan pengujian sistem neuromorfik disimulasikan dan perangkat keras.

Sumber :

Komentar